Polri Minta Tommy Sumardi Laporkan Soal Diancam Dibunuh Irjen Napoleon Bonaparte

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Tommy Sumardi mengaku diancam dibunuh oleh Irjen Napoleon Bonaparte.

Dugaan ancaman pembunuhan tersebut terjadi di Rumah Tahanan Bareskrim Polri.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan apabila pengancaman itu benar terjadi, sebaiknya Tommy membuat laporan polisi.

Rusid memastikan Bareskrim Polri akan mengusut tuntas laporan dari Tommy.

"Sekarang gini, kepada siapapun, yang merasa hak-haknya dilanggar, laporkan saja kepada kepolisian. Aparat penegak hukum agar nanti aparat hukum yang akan menyelesaikan masalah itu," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/10/2021), seperti dikutip dari Tribunnews.

Rusdi mengakui jika sel tahanan Tommy Sumardi dan Napoleon Bonaparte berdekatan di Rutan Bareskrim Polri.

Jika memang ada kasus pengancaman, pihaknya meminta kasus itu segera dilaporkan.

"Ya (selnya berdekatan). Masih dalam satu blok. Merasa diintimidasi dan sebagainya laporkan saja. Pasti dari kepolisian akan menindaklanjuti itu semua," kata Rusdi.

Baca: Irjen. Pol. Drs. Napoleon Bonaparte, M.Si.

Baca: Irjen Napoleon Bonaparte dan Tommy Sumardi Resmi Ditahan Bareskrim Polri Terkait Kasus Djoko Tjandra

Sebelumnya, beredar sebuah rekaman suara yang berisi percakapan antara eks Kadiv Hubinter Mabes Polri Irjen Napoleon Bonaparte dengan sejumlah tersangka lain dalam dugaan kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Dalam rekaman percakapan berdurasi sekitar 1 menit itu, terdapat 3 orang yang bercakap-cakap.

Mereka bertiga yang tengah bercakap-cakap tersebut diduga adalah Irjen Napoleon, Tommy Sumardi dan Brigjen Prasetijo Utomo.

Mereka berbicara mengenai seputar penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Kuasa hukum Tommy Sumardi, Dion Pongkor membenarkan kliennya yang berbicara dalam rekaman percakapan yang beredar tersebut.

"Iya (rekaman itu benar), persisnya lupa. Karena kita gak punya rekaman. Kurang lebih dulu (Tommy) didikte seperti itu," kata Dion saat dikonfirmasi, Kamis (7/10/2021), seperti dikutip dari Tribunnews.

Dion menyampaikan kliennya dipaksa berbicara sesuai dengan keinginan Irjen Napoleon seperti rekaman yang beredar di media sosial.

Menurut dia, kliennya sempat mencurigai ada yang merekam percakapan tersebut.

Namun, kata Dion, kliennya takut dengan Irjen Napoleon yang akhirnya menyetujui mengikuti pernyataan sesuai keinginan jenderal bintang dua tersebut lantaran takut dianiaya.

"(Tommy) curiga sih direkam. Tapi biar selamat ikut aja sesuai perintah. Dia di bawah tekanan. Daripada digebuk, bukan cuma digebuk dia jawab, Pak Tommy oh ini daripada saya dibunuh, katanya. Saya ikutin aja mau dia,” jelasnya.

Sementara itu, diketahui, isi rekaman itu membicarakan kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Dalam pembicaraan itu, ketiganya menyinggung nama Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang saat itu masih menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

Related Posts

0 Response to "Polri Minta Tommy Sumardi Laporkan Soal Diancam Dibunuh Irjen Napoleon Bonaparte"

Post a Comment