Membangun Ketahanan Energi Mewujudkan Indonesia Bebas Emisi

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah menargetkan Indonesia bakal mencapai Net-Zero Emissions pada tahun 2060. Untuk mencapai itu, pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) mesti terus diupayakan.
Sebab, EBT diyakini menjadi solusi atas tantangan sumber energi di masa depan. Disamping itu, innovasi pada bidang ini juga dapat menjaga keberlanjutan lingkungan.
Pertamina sebagai BUMN yang mengelola penambangan minyak dan gas bumi di tanah air menyadari tantangan itu dan menjawabnya dengan berbagai innovasi. Menariknya, innovasi itu memanfaatkan alam geografis Indonesia. Sehingga, bahan bakunya tidak sulit didapatkan dan berasal dari dalam negeri.
Seperti pengembangan tumbuhan alga sebagai sumber energi baru. Siapa sangka, tumbuhan yang berlendir ini bisa menggantikan minyak bumi. Untuk menjumpai tumbuhan ini, juga tidak lah terlalu sulit di Indonesia.
Sebab, pertumbuhan Alga begitu cepat di daerah yang beriklim tropis. Oleh sebab itu, ledakan populasinya kerap dianggap masalah karena menganggu pemandangan.
Tetapi kini, jenis bahan bakar nabati yang dijuluki sebagai Biofuel Generasi Ketiga atau Blue Energy itu, berhasil disulap Pertamina melalui pengembangan fasilitas 5000 liter microalga photobioreactor. Proyek itu kini bersiap untuk mencapai skala komersial budidaya dan produksi pada tahun 2025.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan bahan mikroalga merupakan salah satu sumber daya energi terbarukan yang potensial di Indonesia. Mengingat, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lautan yang luas.
Selain itu mikroalga merupakan bahan baku independen yang tidak berkaitan dengan kebutuhan pangan dan kebutuhan lahan yang luas.
"Seperti kita tahu, dunia saat ini sedang ada di masa transisi energi. Pertamina pun tidak berdiam diri, namun kami juga melakukan langkah-langkah nyata untuk aktif terlibat dalam pengembangan energi terbarukan, dan salah satunya adalah energi berbahan mikroalga ini,†kata Dia.
Melansir Oilgae.com, alga bisa menghasilkan hingga 10 ribu galon per acre. Sementara Kedelai biasanya menghasilkan kurang dari 50 galon minyak per acre dan tumbuhan rapa seperti Bunga Matahari hanya menghasilkan kurang dari 130 galon per acre.
0 Response to "Membangun Ketahanan Energi Mewujudkan Indonesia Bebas Emisi"
Post a Comment