BMKG Gempa Pagai Selatan Akibat Megathrust Mentawai-Pagai

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut lokasi gempa Pagai Selatan, Sumatera Barat, pagi ini akibat pergerakan zona megathrust Mentawai-Pagai dan berdekatan dengan sumber gempa besar yang terjadi pada 25 Oktober 2010.

Saat itu terjadi gempa dengan magnitudo 7,7 yang memicu tsunami menyebabkan 408 orang meninggal dan 303 orang hilang.

Bedanya, gempa kali ini punya magnitudo lebih kecil serta tidak menimbulkan potensi tsunami. Selain itu, Gempa Pagai 2010 pusatnya dekat ke deformation front, sementara gempa pagi ini pusatnya lebih dekat ke arah Pulau Pagai Selatan


Lebih lanjut, Gempa dengan magnitudo 5,9 Mw yang mengguncang Pagai Selatan merupakan gempa dangkal yang terjadi di zona megathrust segmen Mentawai-Pagai. Segmen ini diperkirakan mampu membangkitkan gempa dengan magnitudo hingga 8,9 Mw.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Pagai Selatan ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang menjadi ciri khas gempa yang bersumber di zona megathrust," jelas Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, lewat keterangan tertulis, Selasa (3/8).

Pergerakan gempa terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di zona tersebut.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Sebab, magnitudo gempa yang dilepaskan belum cukup kuat untuk menimbulkan deformasi dasar laut untuk menimbulkan gangguan kolom air laut.

Episenter gempa terletak pada koordinat 3,23° LS - 100,11° BT tepatnya di laut pada jarak 25 km arah barat Pulau Pagai Selatan dengan kedalaman dangkal 21 km. Berdasarkan pengamatan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini termasuk gempa dangkal.

Gempa Pulau Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terjadi pada hari Selasa 3 Agustus 2021 pagi hari pukul 5:48:52 WIB dengan magnitudo (update) 5,9 Mw.

Gempa pagi sangat kuat dirasakan di Pulau Pagai Selatan dalam skala intensitas IV-V MMI.

"Saking kuatnya guncangan, sebagian warga lari berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri," jelas Daryono.

Lebih lanjut, Daryono memaparkan dari peta tingkat guncangan gempa tampak di Pulau Pagai Selatan muncul warna kuning muda. Hal ini menunjukkan guncangan mencapai V MMI sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan lemah. Tetapi, karena Pulau Pagai tersusun batuan keras sehingga diharapkan guncangan teredam dan tidak terjadi kerusakan.

Sementara di Mukomuko Bengkulu, guncangan juga dirasakan kuat dalam skala intensitas III-IV MMI. Sedangkan di Padang dan Pariaman guncangan mencapai II-III MMI. Di Kepahiang, Kota Bengkulu, dan Curup gempa dirasakan lemah dalam intensitas II MMI.

Hingga pukul 06.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi 2 kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 5,4 dan 3,6.

(eks)

[Gambas:Video CNN]

Related Posts

0 Response to "BMKG Gempa Pagai Selatan Akibat Megathrust Mentawai-Pagai"

Post a Comment