5 Fakta Tanaman Porang

Tanaman porang belakangan menjadi perbincangan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat potensi ekonomi dari komoditas porang. Berikut fakta tanaman porang.
Jokowi bahkan meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk serius mengembangkan komoditas tersebut karena diprediksi akan menjadi makanan sehat masa depan.
"Tadi saya sudah sampaikan ke Mentan untuk betul-betul kita seriusi komoditas baru ini, porang," ujarnya saat meninjau fasilitas pabrik pengolahan porang di Madiun yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/8).
Apa itu tanaman porang?
Porang pada dasarnya termasuk jenis umbi-umbian dalam spesies Amorphophallus muelleri blume. Porang banyak tersebar di Pulau Jawa, karena kontur tanah dan iklim di wilayah Jawa paling cocok untuk pertumbuhannya.
Berikut lima fakta tanaman porang, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Bahan baku industri hingga makananBuah porang bisa diolah menjadi lem ramah lingkungan, bahan campuran untuk industri kertas, perekat, cat, kain katun, wol, pengkilap kain alami, pembersih air, bahan obat, hingga isolator listrik.
Buahnya juga bisa jadi bahan makanan jepang seperti mi shirataki, konjac atau konyaku. Porang juga bisa jadi bahan pengental es krim.
2. Manfaat kesehatanSelain berguna sebagai bahan baku industri, tanaman porang juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Berikut manfaat kesehatan tanaman porang.
- Menurunkan kolesterol
Manfaat ini bisa Anda peroleh dari konsumsi porang. Komponen glukomanan bisa mengurangi kolesterol dan memberikan rasa kenyang lebih lama daripada sumber pangan lain.
- Baik untuk diet
Sebagaimana dilansir Tanobat, tiap 100 gram porang hanya mengandung 3 kalori. Konsumsi porang tidak akan merusak program penurunan berat badan.
- Aman untuk penderita diabetes
Porang biasanya diolah menjadi tepung rendah kalori dan aman dikonsumsi baik saat diet atau buat penderita diabetes karena rendah indeks glikemik.
- Baik untuk pencernaan dan daya tahan tubuh.
Porang kaya akan serat sehingga baik untuk pencernaan dan daya tahan tubuh. Masalah pencernaan pun bisa dicegah semisal konstipasi hingga kanker usus besar.
Kementerian Pertanian dalam laman resminya mengatakan, tanaman ini memiliki peluang besar untuk diekspor. Hal itu menjadi nilai strategis bagi tanaman ini.
Catatan Badan Karantina Pertanian menyebut, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lainnya.
Belum banyak petani porang saat ini. Umbi porang masih banyak berasal dari hutan dan tidak dibudidayakan. Beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini ada di beberapa daerah seperti Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung, Maros, Tapanuli, dan Padangsidimpuan.
Balai Besar Karantina Belawan mencatat, ekspor porang asal Provinsi Sumatera Utara(Sumut) sepanjang 2020 mencapai 861 ton dengan nilai Rp19,1 miliar. Tanaman sejenis umbi-umbian ini diekspor ke China, Thailand, Vietnam dan Jepang.
Harga porang bisa mencapai Rp2.500 untuk satu umbi dengan berat 4 kilogram. Untuk luas 1 hektare bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit, sehingga bisa menghasilkan 24 ton/hektare.
Simak fakta tanaman porang lainnya di halaman berikut.
Cara menanam tanaman porang BACA HALAMAN BERIKUTNYA
0 Response to "5 Fakta Tanaman Porang"
Post a Comment